Jumat, 06 Agustus 2010

Soekarno-Hatta Seharusnya Punya Alat Anti-Kedipan Listrik

Jakarta - Bandara Internasional Soekarno-Hatta seharusnya memiliki alat anti-kedipan listrik. Hal ini guna menghindari kekacauan sistem operasi yang disebabkan padamnya listrik di bandara, meski hanya beberapa saat.

Pengamat penerbangan, Rendy Sasmita Adjiwibowo, mengatakan, seharusnya bandara dilengkapi dengan alat Anti Power Surge dan Uninteruptable Power Supply (UPS). Alat pertama untuk mengantisipasi sentakan listrik dan yang kedua untuk mengantisipasi penuruan pasokan listrik.

"Bandara kelas internasional seharusnya punya kedua alat itu," kata Rendy saat dihubungi detikcom, Sabtu (7/8/2010).

Seperti diberitakan, PT Angkasa Pura II sebagai pengelola Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, menyatakan, kekacauan kemarin dipicu oleh kedipan listrik (flicker) selama 1,7 detik. PT PLN juga menduga matinya listrik karena kerusakan instalasi listrik bandara, bukan kurangnya pasokan.

Menurut Rendy, jika yang dimaksud kedipan adalah sentakan listrik (power surge), waktu 1,7 detik adalah lebih dari cukup untuk membuat seluruh sistem operasional bandara berantakan.

"1,7 detik itu more than enough," kata dia.

Rendy menambahkan, penggunaan genset otomatis juga harus dilengkapi dengan UPS. Sebab saat listrik mati, tetap dibutuhkan beberapa detik bagi genset untuk menyala.

"Jadi biar 5 detik saja jedanya, listriknya tidak hilang,"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar